Aku
dan PMII
Kegelisahan
Idiologi Mahasiswa pluralist
PMII adalah tentang sebuah wadah atau bejana, dimana
kita berbicara tentang keharusan berfikir dan bertindak. Berbicara disini bukan
sekedar omong kosong yang tiada arti atau tiada muaranya, tetapi dengan melalui berbagai proses pertimbangan-pertimbangan yang
sesudahnya akan ada tindakan-tindakan positif secara langsung dan
mengamalaknnya dalam organisasi khususnya, serta dalam masyarakat pada umumnya.
PMII adalah sebuah nadi dari pergerakan mahasiswa
atau sebuah tempat dimana proses pembelajaran, pendidikan ke-NU-an itu
belangsung. PMII menjadi sebuah kawah candradimuka bagi pembinaan membentuk
karakter pejuang yang tidak hanya sebatas nostalgia sejarah. namun mempelajari
sebuah sejarah sebagai bagian dari garis besar perjuangan ideologi.
Idieologi ke-NU-an
Prinsip dari ahlussunnah wal jamaah ala NU sendiri yaitu pada kenyataan fenomena
dalam pembaharuan islam masa kini yang sehingga mereka terpecah belah karena
pemikiran pemekiran yang radikal bahkan sangat radikal serta pemikiran yang
terlalu longgar dalam mempersoalkan tentang ajaran islam dimana mereka
mengklaim dirinyalah atau golangan merekalah yang paling benar dengan membit’ah
bit’ahkan ajaran islam yang lainnya.
Padahal rosullullh telah bersabda : “Telah
berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu galongan, dan telah berpecah kaum
Nashrani menjadi tujuh puluh dua golongan, sedang umatku akan berpecah menjadi
tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu. Maka
kamipun bertanya siapakah yang satu itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab:
yaitu barangsiapa yang berada pada yang aku dan para shahabatku jalani ini”.(Diriwayatkan
oleh Tirmidzi: 5/ 2641, dan Al Hakim dalam mustadraknya: 1/ 128-129, dan Al
Ajuri dalam Asy Syari’ah : 16, dan Imam Al Lalikaai dalam syarah ushul I’tiqaad
Ahlis sunnah Wal jamaah: 1/ 145-147).
Dari kesimpulan diatas, bahwasanya pengikut kelompok
yang dimaksud Nabi adalah mereka yang menganut paham Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Mereka itu bisa dibedakan dari kelompok lainnya dalam dua hal penting: pertama,
berpegang teguhnya mereka terhadap Assunnah sehingga mereka
disebut sebagai pengikut Sunnah (Ahlus Sunnah). Berbeda dengan
kelompok-kelompok lain karena mereka berpegang teguh dengan pendapat-pendapat,
hawa nafsu, dan perkataan para pemimpinnya. Oleh karena itu, kelompok-kelompok
tersebut tidak dinisbatkan kepada Sunnah, akan tetapi dinisbahkan kepada
bid’ah-bid’ah dan kesesatan-kesesatan yang ada pada kelompok itu sendiri.
Adapun perbedaan yang kedua adalah: bahwasanya mereka itu Ahlul Jamaah karena kesepakatan mereka untuk
berpegang teguh dengan Al Haq dan jauhnya mereka dari perpecahan. Berbeda
dengan kelompok-kelompok lain, mereka tidak bersepakat untuk berpegang teguh
dengan Al Haq akan tetapi mereka itu hanya mengikuti hawa nafsu mereka, maka
tidak ada kebenaran pada mereka yang mampu menyatukan mereka
PMII dan pergerakannya
Berbicara tentang PMII dan pergerakannya adalah
sebuah fenomena proses perjuangan menuju perubahan sekaligus berbicara tentang
sebuah sikap dari ideologi ahlisunnah. Moderasi, tolelarn yang bersandar pada
nilai kritis sejarah islam.
Bagi mahasiswa, pergerakan merupakan keniscayaan, Sebagai
intetelectual organics (meminjam istilah Antonio Gramsci) yang hidup
secara berkelon, berserikat, terstruktur dalam sebuah organisasi dengan tujuan
kemaslahatan. Persatuan dalam gerakan diharapkan akan mampu menghasilkan hasil
yang memuaskan semua pihak. Sebagaimana Ali Bin Abi Tholib K.W berkata “kejahatan
yang terorganisir akan mampu mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir”.
Semoga kita termasuk organisasi yang terstruktur yang kelak akan mengalahkan
kejahatan .
fighting
sahabat-sahabati !!!salam .... berjuang beriman dan bertakwa .. JJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar