Senin, 09 November 2015

aku dan PMII



Aku dan PMII
Kegelisahan Idiologi Mahasiswa pluralist
PMII adalah tentang sebuah wadah atau bejana, dimana kita berbicara tentang keharusan berfikir dan bertindak. Berbicara disini bukan sekedar omong kosong yang tiada arti atau tiada muaranya, tetapi  dengan melalui berbagai  proses pertimbangan-pertimbangan yang sesudahnya akan ada tindakan-tindakan positif secara langsung dan mengamalaknnya dalam organisasi khususnya, serta dalam masyarakat pada umumnya.
PMII adalah sebuah nadi dari pergerakan mahasiswa atau sebuah tempat dimana proses pembelajaran, pendidikan ke-NU-an itu belangsung. PMII menjadi sebuah kawah candradimuka bagi pembinaan membentuk karakter pejuang yang tidak hanya sebatas nostalgia sejarah. namun mempelajari sebuah sejarah sebagai bagian dari garis besar perjuangan ideologi.
Idieologi ke-NU-an
Prinsip dari ahlussunnah wal jamaah   ala NU sendiri yaitu pada kenyataan fenomena dalam pembaharuan islam masa kini yang sehingga mereka terpecah belah karena pemikiran pemekiran yang radikal bahkan sangat radikal serta pemikiran yang terlalu longgar dalam mempersoalkan tentang ajaran islam dimana mereka mengklaim dirinyalah atau golangan merekalah yang paling benar dengan membit’ah bit’ahkan ajaran islam yang lainnya.
Padahal rosullullh telah bersabda : “Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu galongan, dan telah berpecah kaum Nashrani menjadi tujuh puluh dua golongan, sedang umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk neraka kecuali satu. Maka kamipun bertanya siapakah yang satu itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: yaitu barangsiapa yang berada pada yang aku dan para shahabatku jalani ini”.(Diriwayatkan oleh Tirmidzi: 5/ 2641, dan Al Hakim dalam mustadraknya: 1/ 128-129, dan Al Ajuri dalam Asy Syari’ah : 16, dan Imam Al Lalikaai dalam syarah ushul I’tiqaad Ahlis sunnah Wal jamaah: 1/ 145-147).
Dari kesimpulan diatas, bahwasanya pengikut kelompok yang dimaksud Nabi adalah mereka yang menganut paham Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Mereka itu bisa dibedakan dari kelompok lainnya dalam dua hal penting: pertama, berpegang teguhnya mereka terhadap Assunnah sehingga mereka disebut sebagai pengikut Sunnah (Ahlus Sunnah). Berbeda dengan kelompok-kelompok lain karena mereka berpegang teguh dengan pendapat-pendapat, hawa nafsu, dan perkataan para pemimpinnya. Oleh karena itu, kelompok-kelompok tersebut tidak dinisbatkan kepada Sunnah, akan tetapi dinisbahkan kepada bid’ah-bid’ah dan kesesatan-kesesatan yang ada pada kelompok itu sendiri. Adapun perbedaan yang kedua adalah: bahwasanya mereka itu Ahlul Jamaah karena kesepakatan mereka untuk berpegang teguh dengan Al Haq dan jauhnya mereka dari perpecahan. Berbeda dengan kelompok-kelompok lain, mereka tidak bersepakat untuk berpegang teguh dengan Al Haq akan tetapi mereka itu hanya mengikuti hawa nafsu mereka, maka tidak ada kebenaran pada mereka yang mampu menyatukan mereka
PMII dan pergerakannya
Berbicara tentang PMII dan pergerakannya adalah sebuah fenomena proses perjuangan menuju perubahan sekaligus berbicara tentang sebuah sikap dari ideologi ahlisunnah. Moderasi, tolelarn yang bersandar pada nilai kritis sejarah islam.
Bagi mahasiswa, pergerakan merupakan keniscayaan, Sebagai intetelectual organics (meminjam istilah Antonio Gramsci) yang hidup secara berkelon, berserikat, terstruktur dalam sebuah organisasi dengan tujuan kemaslahatan. Persatuan dalam gerakan diharapkan akan mampu menghasilkan hasil yang memuaskan semua pihak. Sebagaimana Ali Bin Abi Tholib K.W berkata “kejahatan yang terorganisir akan mampu mengalahkan kebaikan yang tak terorganisir”. Semoga kita termasuk organisasi yang terstruktur yang kelak akan mengalahkan kejahatan .
 fighting sahabat-sahabati !!!salam .... berjuang beriman dan bertakwa .. JJJ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar